PURBALINGGAMU.COM, Pengajian Ahad Pagi yang diselenggarakan oleh Majlis Talim Pimpinan Daerah Muhammadiyah Purbalingga pada hari ahad, 16 Juni 2024 bertempat di Masjid At-Taqwa desa Metenggeng kecamatan Bojongsari dengan Pembicara Ustadz H. Muakhar Abdussalam, S.Pd.I., M.S.I dengan tema “IDUL ADHA”
dihadiri oleh ribuan jamah ahad pagi
Dalam Ceramahnya menyampaikan 5 hal tentang Idul Adha
Pertama, membahas mengenai Maklumat PP Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2024 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah 1445H.
Kedua, membahas bahwa Puasa Arofah jatuh pada Waktunya bukan Momentumnya.
Ketiga, membahas tentang 2 momentum ibadah yang tidak lepas dari hari raya ‘Idul Adha. Ibadah yang dapat menjadi barometer keimanan dan ketakwaan kita, ibadah tersebut adalah haji dan qurban.
Keempat, adalah fenomena masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Ada orang memiliki banyak harta namun belum terpanggil untuk berhaji atau berkurban. Sementara sebagian lainnya dari orang yang kurang mampu namun dapat berhaji atau berkurban. Ibadah haji dan kurban termasuk berat jika tidak dilandasi dengan keimanan yang kuat.
Kelima, membahas Surat Al-Kautsar yang berisi perintah untuk berkurban sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah.
Tidak dipungkiri bahwa cobaan, ujian, atau godaan syaitan dapat mendatangi setiap orang. Oleh karena itu selalu mengingat dan mengagungkan Nama Allah sebagai sarana mohon perlindungan-Nya. Semoga kita dimampukan untuk dapat berhaji dan atau berkurban. Aamiin.
Di sampaikan oleh Ustadz muakhor tentang waktu pelaksanaan Idul Adha selaras dengan Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah yang di lansir oleh website https://muhammadiyah.or.id/ dengan judul Mengapa Idul Adha Muhammadiyah dan Indonesia Berbeda dari Arab Saudi?
mengutuip website https://muhammadiyah.or.id/
Pada tahun 2024 ini, Idul Adha di Saudi Arabia mendahului Muhammadiyah dan Pemerintah Indonesia.
Muhammadiyah menetapkan tanggal 29 Zulqa’dah 1445 H jatuh pada Kamis, 6 Juni 2024.
Namun, ketika maghrib tanggal 6 Juni 2024, konjungsi belum terjadi (konjungsi baru terjadi pada pukul 19:04 WIB),
sehingga siklus bulan Zulqa’dah belum berakhir.
Dengan demikian, berdasarkan kriteria Wujudul Hilal, Zulqa’dah disempurnakan menjadi 30 hari,
dan 1 Zulhijah 1445 H jatuh pada Sabtu, 8 Juni 2024,
sehingga Idul Adha pada Senin, 17 Juni 2024.
Sementara itu, Pemerintah Indonesia yang awal Zulqa’dahnya satu hari lebih lambat dari Muhammadiyah menetapkan tanggal 29 Zulqa’dah 1445 H jatuh pada Jumat, 7 Juni 2024.
Ketika maghrib pada Jumat, 7 Juni 2024, konjungsi telah terjadi dan tinggi hilal mencapai 8 derajat 48 detik, memenuhi kriteria awal bulan versi MABIMS.
Maka, Sabtu, 8 Juni 2024 ditetapkan sebagai 1 Zulhijah 1445 H,
dan Idul Adha pada Senin, 17 Juni 2024.
Di sisi lain, Saudi Arabia menetapkan awal Zulqa’dah sama dengan Muhammadiyah, sehingga 29 Zulqa’dah 1445 H juga jatuh pada Kamis, 6 Juni 2024.
Berdasarkan perhitungan di Stellarium untuk Jeddah, matahari terbenam pada pukul 19:00 Waktu Saudi atau 23:00 WIB dan tinggi hilal 1 derajat 58 detik.
Metode hisab Saudi yang mirip dengan Muhammadiyah menggunakan Wiladatul Hilal.
Karena posisi hilal positif, maka Jumat, 7 Juni 2024 sudah masuk 1 Zulhijah 1445 H. Terlebih lagi, diumumkan bahwa ada yang berhasil melihat hilal, sehingga lebih mantap menetapkan Jumat, 7 Juni 2024 sebagai awal Zulhijah, dan Idul Adha pada Ahad, 16 Juni 2024.
Perbedaan ini tentu saja akan berdampak pada perbedaan dalam pelaksanaan puasa Arafah dan wukuf di Arafah pada tanggal 9 Zulhijah. Idealnya, puasa dan wukuf di Arafah dilakukan pada waktu yang bersamaan. Adanya perbedaan ini semakin menegaskan pentingnya Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT) yang memiliki prinsip satu hari untuk seluruh dunia, sehingga perbedaan puasa dan wukuf di Arafah tidak lagi terjadi.
Dengan adanya Kalender Hijriyah Global Tunggal, umat Islam di seluruh dunia dapat merayakan hari-hari besar Islam secara serempak. Ini bukan hanya menyelaraskan waktu puasa dan wukuf, tetapi juga memperkuat rasa persatuan dan kebersamaan di antara umat Islam di berbagai belahan dunia
Kontributor; Jiandri
Editor : Puji Hy