Pondok Pesantren Muhammadiyah Tahfidzul Quran Slinga Ikuti Uji Publik Instrumen Akreditasi Pesantren Muhammadiyah

Pptq2

PDMPURBALINGGA.COM, Pekalongan – Dua orang utusan PPMTQ DAARUSSALAAM bersama utusan 35 Pesantren se Jawa Tengah menghadiri uji publik Instrumen Akreditasi Pesantren Muhammadiyah (IAPM) di Pesantren IMBS Pekajangan Pekalongan, Sabtu (15/06/2024 M/8 Dzulhijah 1445 H).

Sebanyak 35 pesantren yang hadir mengutus Mudir dan Wakil Mudir bagian pendidikan . Pesantren Muhammadiyah Jawa Tengah yang kini berjumlah 180 pesantren, merupakan PWM yang pesantrennya terbanyak. Sehingga tidak semua pesantren Muhammadiyah Jateng menghadiri acara Yang diadakan oleh Lembaga Pengembangan Pesantren (LPP) Muhammadiyah Pusat.

Dalam acara pembukaan, Mudir Pesantren IMBS Miftahul Ulum, Ustadz Dr. Sumarno, M.Pd.I selaku shahibul bait melaporkan bahwa kegiatan tersebut dihadiri sebanyak 60 Peserta yang berasal dari 30 Pesantren Muhammadiyah se Jawa Tengah dan dihadiri langsung oleh Ketua Lembaga Pengembangan Pesantren (LPP) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, KH. Dr. Maskuri, M.Ed.

“Terima kasih kepada LPP PP Muhammadiyah dan LPP PWM Jawa Tengah yang memberi kesempatan kepada IMBS Pekajangan Pekalongan untuk menjadi tuan rumah pelaksanaan Uji Publik Instrumen Akreditasi Pesantren Muhammadiyah.
Ustadz Dr. Sumarno Juga menyampaikan terima kasih kepada para Mudir Pesantren Muhammadiyah se-Jawa Tengah yang hadir untuk menyukseskan kegiatan ini di IMBS Pekajangan Pekalongan. Semoga kegiatan ini akan menambah ghiroh kita semua untuk semakin meningkatkan kualitas Pesantren Muhammadiyah,” ucapnya.

Pelaksanaan Uji Publik tersebut dikandung maksud untuk peningkatan mutu dan kualitas Pengelolaan dan Pendidikan Pesantren Muhammadiyah. Sebagaimana yang disampaikan Ketua LPP PP Muhammadiyah Dr. Maskuri. “Uji Publik Instrumen Akreditasi ini dilkasanakan guna meningkatkan pesantren Muhammadiyah agar unggul dan berkualitas,”ucap Dr. H. Maskuri, M.Ed dalam sambutannya.

Pptq1

Ketua LPP PWM Jawa Tengah KH. M. Irzal juga menyampaikan bahwa uji publik yang diselenggarakan di Pekalongan ini untuk menentukan nasib pesantren Muhammadiyah di kemudian hari. “Acara ini memiliki tujuan peningkatan mutu dan kualitas pesantren Muhammadiyah di kemudian hari serta berfungsi untuk memotret sejauh mana pengelolaan pendidikan di pesantren kita,” sambut KH. Irzal yang getol menyuarkaan pentingnya kaderisasi Ulama.

“Jawa Tengah harus menjadi contoh dan potret pengelolaan Pesantren Muhammadiyah se-Indonesia karena jumlah pesantren yang ada lebih dari 40% di Jawa Tengah”, Lanjut kyai yang juga pengusaha tersebut.

Setelah mengikuti kegiatan ini, H. Hamali yang mewakili pimpinan Pondok mengatakan,” setidaknya kami mendapatkan gambaran tentang profil pondok pesantren Muhammadiyah yang ideal, dan akan mengusahakan bersama seluruh unsur agar supaya PPMTQ DAARUSSALAAM bisa menjadi pondok yang ideal seperti yang masuk dalam instrumen tersebut”.

Kontributor : Mahmud
Editor: Puji Hy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *